Social Icons

Isnin, 26 April 2010

Fenomena Sungai dalam Laut.

Keagungan dan kesucian Al-Quran tidak dapat disangkal lagi setelah banyak bukti-bukti telah terjawab sepertimana yang telah tertulis didalam Al-Quran 14 abad yang lalu...Al-Quran adalah kitab suci Allah yang teragung telah diturunkan kepada nabi Muhammad S.A.W untuk umatnya yang terpilih agar disebarkan kepada seluruh umat manusia yang telah Allah S.W.T bangunkan didunia ini.

Teori Big Bang adalah salah satu bukti keagungan Al-Quran..Pada tahun 1920, di sebuah pusat pemerhatian Mount Wilson, California, seorang ahli astronomi berbangsa Amerika bernama Edwin Hubble telah membuat satu penemuan yang besar di dalam sejarah astronomi iaitu big bang.Penemuan beliau dikuatkan lagi menerusi kajian dan perbincangan-perbincangan para saintis dan ahli Astronomi seperti A.S Eddington,Sir Fred Hoyle (ahli matematik),dan George Gamov pada tahun 1948.



Untuk meringkaskannya, konklusi yang jelas yang dicapai di dalam bidang astrofizik ialah bahawa keseluruhan alam semesta, bersama-sama dengan materi dan dimensi masanya, hadir untuk wujud di masa sifar bersama dengan satu letupan besar (Big Bang). Sebelum Big Bang, di sana tidak terdapat suatu apa seperti masa. Materi, tenaga, dan masa wujud dari suatu keadaan ketiadaan di mana bukan materi atau pun tenaga atau pun masa yang wujud, peristiwa ini dapat diterangkan hanya secara metafizik. Akan tetapi, hakikat yang hebat yang ditemui oleh fizik moden ini yang baru diketahui di akhir abad ini telah pun dinyatakan kepada kita di dalam Al-Qur'an 14 abad lamanya.

"(Dialah) Pencipta langit dan bumi."
Surah Al-An'aam; 101.
Teori Big Bang menunjukkan bahawa, pada permulaan, semua objek di dalam alam semesta berada di dalam satu bahagian dan kemudian terpisah. Fakta ini, yang diandaikan oleh teori Big Bang telah pun dinyatakan di dalam Al-Qur'an 14 abad lamanya, ketika mana umat manusia hanya memiliki pengetahuan yang terhad mengenai alam semesta;
"Dan apakah orang-orang yang kafir itu tidak mengetahui sesungguhnya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan keduanya. Dan daripada air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tidak juga beriman?"
Surah al-Anbiya; 30.

Seperti yang dinyatakan pada permulaan bab ini, pengembangan alam semesta adalah satu bukti yang penting bahawa alam semesta telah diciptakan dari tiada. Sekalipun fakta ini, yang telah pun wujud sejak alam semesta diciptakan, masih gagl untuk diketahui oleh dunia sains moden sehinggalah di abad ke 20 ini, Allah memaklumkan kita mengenai hakikat ini di dalam Al-Qur'an yang diwahyukan 1400 tahun lalu;


"Dan langit Kami bangunkan dengan kekuasan Kami, dan sesungguhnya Kami meluaskannya." Surah az-Zariyat;47.




FENOMENA SUNGAI DIBAWAH LAUTAN

Namun demikian keajaiban pembuktian daripada ayat2 Al-Quran tidak hanya terhenti disitu sahaja, baru-baru ini dunia dikejutkan lagi dengan penemuan sungai dibawah lautan.
Fenomena sungai dibawah lautan ini telah ditemukan oleh seorang penyelam bersama team penyelamnya.

Maha Suci Allah yang Maha Menciptakan
Sungai dalam Laut

Kekuasaan Allah sangatlah maha dahsyat, tidak ada sesuatu pun yang mustahil baginya. Berbagai fenomena alam yang terjadi merupakan salah satu bukti tanda-tanda kekuasaannya. Demikian pula halnya dengan fenomena yang ada di Cenote Angelita, Mexico. Disana, di dalam lautan terdapat sebuah sungai lengkap dengan pohon dan daun-daunan, subhanallah.

Di Cenote Angelita, bila anda menyelam sampai dengan kedalaman 30 meter, anda akan menemukan airnya bukanlah air asin, tetapi air tawar. Namun, jika anda menyelam sampai dengan kedalaman 60 meter, maka airnya kembali menjadi asin dan di dasarnya anda akan menemukan sungai yang mengalir lengkap dengan pohon dan daun-daunan.

Fenomena berpisahnya air tawar dan air laut bukanlah sebuah hal mustahil bagi Allah, sebagaimana telah dijelaskannya di dalam Al-Qur’an surat Ar-Rahman yang bermaksud:

" Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu "

surat Ar-Rahman



“Akan Kami perlihatkan secepatnya kepada mereka kelak, bukti-bukti kebenaran Kami di segenap penjuru dunia ini dan pada diri mereka sendiri, sampai terang kepada mereka, bahwa al-Quran ini suatu kebenaran. Belumkah cukup bahwa Tuhan engkau itu menyaksikan segala sesuatu. ” (QS Fushshilat : 53)



“Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) ; yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S Al Furqan:53)


Jika Anda adalah eorang yang gemar menonton rancangan TV `Discovery’ pasti sangat mengenali Mr.Jacques Yves Costeau , ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat filem dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia.

Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba dia menemui beberapa kumpulan mata air tawar-segar yang sangat sedap rasanya kerana tidak bercampur/tidak melebur dengan air laut yang masin di sekelilingnya, seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.

Fenomena ganjil itu memeningkan Mr. Costeau dan membawa dirinya untuk mencari penyebab terpisahnya air tawar dari air masin di tengah-tengah lautan. Ia mulai berfikir, jangan-jangan itu hanya halusinansi atau khalayan sewaktu menyelam. Waktu pun terus berlalu setelah kejadian tersebut, namun dia tetap tidak dapt menemukan jawapan yang memuaskan tentang fenomena ganjil tersebut.


Sampai pada suatu hari dia bertemu dengan seorang profesor Muslim, kemudian dia pun menceritakan fenomena ganjil itu. Profesor itu teringat pada ayat Al Quran tentang bertemunya dua lautan ( surat Ar-Rahman ayat 19-20) yang sering dikaitkan dengan Terusan Suez . Ayat itu berbunyi :

“Marajal bahraini yaltaqiyaan, bainahumaa barzakhun laa yabghiyaan.. .”

Artinya: “Dia biarkan dua lautan bertemu, di antara keduanya ada batas yang tidak boleh ditembus.” Kemudian dibacakan surat Al Furqan ayat 53 di atas.



Selain itu, dalam beberapa kitab tafsir, ayat tentang bertemunya dua lautan tapi tak bercampur airnya diertikan sebagai lokasi muara sungai, di mana terjadi pertemuan antara air tawar dari sungai dan air masin dari laut. Namun tafsir itu tidak menjelaskan ayat berikutnya dari surat Ar-Rahman ayat 22 yang berbunyi :

“Yakhruju minhuma lu’lu`u wal marjaan”
Ertinya: “Keluar dari keduanya mutiara dan marjan.” Padahal di muara sungai tidak
ditemukan mutiara.

Terpesonalah Mr. Costeau mendengar ayat-ayat Al Qur’an itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam. Al Qur’an ini mustahil disusun oleh Muhammad yang hidup di abad ke tujuh, suatu zaman saat belum ada peralatan selam yang canggih untuk mencapai lokasi yang jauh terpencil di kedalaman samudera. Benar-benar suatu mukjizat, berita tentang fenomena ganjil 14 abad yang silam akhirnya terbukti pada abad 20. Mr. Costeau pun berkata bahawa Al Qur’an memang sesungguhnya kitab suci yang berisi firman Allah, yang seluruh kandungannya mutlak benar. Dengan seketika dia pun memeluk islam.

0 Komen:

Catat Ulasan

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...